GROBOGAN, Radar Kudus – Berkat adanya dana desa, angka kemiskinan di Kabupaten Grobogan mengalami penurunan. Tak hanya itu, ratusan infrastruktur juga telah terbangun di desa-desa.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengungkapkan, dana desa tahun ini meningkat Rp 41 miliar. Pada 2018, dana dari pemerintah pusat itu senilai Rp 248 miliar. Kemudian tahun ini menjadi Rp 289 miliar.
”Sampai dengan 2018, dana desa telah terealisasi untuk membangun 254 kilometer jalan desa yang sebagian besar konstruksi beton, 679 jembatan, 14 pasar desa, dan berbagai infrastruktur desa lainnya. Seperti embung, sumur, MCK, sarana pendidikan, kesehatan, olahraga, dan usaha ekonomi produktif lainnya,” ungkap bupati dalam acara Sambang Desa di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan.
Pemerintah Desa melalui APBDes juga sudah banyak mengembangkan objek wisata atau destinasi pariwisata lokal. Seperti Bale Cingkrong, Tanjung Waterpark, dan Wisata Banjarejo. Destinasi wisata lokal ini bisa memberikan motivasi untuk desa-desa lain di Kabupaten Grobogan, untuk mengembangkan pariwisata.
Adanya program dana desa juga membantu dalam penurunan angkat kemiskinan di Kabupaten Grobogan. Dari data BPS tahun 2018 angka kemiskinan turun menjadi 12,7 persen dari 13,27 persen tahun 2017 lalu. Hal itu, bisa tercapai karena adanya Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan (Gebertaskin).
”Dari Pemkab Grobogan kerja sama dengan Kodim 0717/Purwodadi untuk pelaksanaan TMMD dengan anggaran kurang lebih Rp 4,4 miliar,” ujarnya.